2024-06-07 HaiPress
JAKARTA, - Perusahaan teknologi jaringan asal Amerika Serikat Cisco menggelar ajang Cisco Indonesia Security Summit perdana mereka di Indonesia pada Rabu (5/6/2024).
Managing Director Security Cisco Asia Pasifik,Jepang,dan China (APJC),Peter Molloy mengatakan acara ini diadakan untuk meningkatkan kesadaran para pebisnis dan perusahaan di Indonesia terkait keamanan dan ancaman serangan siber yang bisa menyerang sistem dan jaringan mereka kapan saja.
Acara ini juga dihelat setelah Cisco merilis laporan "Cybersecurity Readiness Index 2024" pada akhir Maret lalu. Dalam riset itu,disebutkan bahwa hanya sekitar 12 persen perusahaan atau organisasi di Indonesia yang memiliki ketahanan terhadap risiko keamanan siber modern.
Untuk mengamankan data,sistem,serta jaringan perusahaan dari ancaman siber yang terus berkembang,Cisco,lanjut Peter,kini telah mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan (AI) pada sejumlah solusi jaringan mereka.
"Cisco terus mengikuti perkembangan teknologi supaya relevan dengan zaman. Karena sekarang sedang tren AI,teknologi dan solusi yang kami hadirkan saat ini juga sudah ada yang mengandalkan AI," ujar Peter kepada KompasTekno di sela acara Cisco Indonesia Security Summit yang digelar di hotel Grand Hyatt,Jakarta Pusat.
.COM/Bill Clinten Managing Director Security Cisco Asia Pasifik,Peter Molloy di sela acara Cisco Indonesia Security Summit yang digelar di hotel Grand Hyatt,Jakarta Pusat,Rabu (5/6/2024).
Baca juga: Riset Cisco: Baru Sedikit Perusahaan di Indonesia yang Siap Hadapi Ancaman Keamanan Siber Modern
Dua solusi terbaru Cisco yang sudah menggunakan AI adalah Cisco Hypershield dan Cisco AI Assistant for Security.
Cisco Hypershield sederhananya merupakan sebuah solusi untuk melindungi jaringan dan komputer data center atau cloud dari berbagai ancaman,baik itu dari jaringan lokal maupun cloud,serta mendeteksi beberapa celah (bug) dari kebijakan (policy) yang dibuat oleh suatu admin sistem.
Solusi ini nantinya akan bisa mendeteksi potensi bahaya dan serangan yang berasal dari seluruh infrastruktur jaringan perusahaan secara cepat menggunakan AI. Sehingga,waktu untuk mendeteksi dan menangani atau memblokir ancaman tersebut akan lebih cepat dari biasanya.
Sementara Cisco AI Assistant Security,seperti namanya,adalah asisten digital,mirip chatbot Copilot atau ChatGPT,buatan Cisco yang bisa mendeteksi,menangani,mengubah kebijakan sistem,memperbaiki celah keamanan,dan lain sebagainya dengan mudah menggunakan prompt yang tersedia.
Chatbot ini juga bisa dipakai untuk menjalankan solusi Cisco Hypershield dan solusi Cisco lainnya. Dengan begitu,admin dari suatu komputer data center atau cloud bisa menangani dan memantau jaringan mereka dengan lebih efisien.
"Kehadiran aneka solusi AI ini tentunya akan mengurangi beban kerja para perusahaan,terutama admin untuk memantau ancaman siber yang terus berkembang di masa kini," ungkap Director Security Cisco Asean,Koo Juan Huat dalam kesempatan yang sama.
Di samping Cisco Hypershield dan Cisco AI Assistant for Security,Cisco juga mengumumkan mereka akan mengintegrasikan AI ke dalam banyak portofolio produknya dalam beberapa waktu ke depan.
Adapun teknologi AI yang akan dihadirkan nantinya akan fokus di tiga fungsi utama,yaitu AI Assistant Experience (mirip seperti Cisco AI Assistant Security),AI Powered Detection,dan pendeteksian ancaman secara otomatis alias Autonomous Actions.
"Ini merupakan awal dari solusi AI kami,dan kedepannya,solusi yang kami hadirkan akan terus ditingkatkan lagi,supaya kami bisa melindungi dan menghubungkan sistem jaringan berbagai perusahaan di dunia,termasuk di Indonesia dengan efisien dan aman," pungkas Peter.
Baca juga: Cisco Bangun Pusat Data Security Cloud di Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.