2024-07-09 HaiPress
JAKARTA,iDoPress - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) meminta klarifikasi pihak rektorat Universitas Airlangga (Unair) terkait pencopotan Dekan Fakultas Kesehatan Budi Santoso.
Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan bahwa langkah itu diambil untuk mengetahui secara pasti alasan pencopotan Budi dari jabatannya.
Sebab,pencopotan itu disebut-sebut karena pernyataan Budi yang menolak kebijakan pemerintah mendatangkan dokter asing.
“Iya kami sudah melakukan sebuah komunikasi juga,baik dengan Prof BUS maupun dengan pihak internal di Unair juga. Tentunya masih banyak hal yang harus juga diklarifikasi oleh pihak rektorat,” ujar Adib dalam diskusi daring,Selasa (9/7/2024).
Baca juga: Menkes Klaim Tak Masalah Dapat Komentar Jelek dari Dekan FK Unair
Adib tidak menjelaskan secara rinci informasi sementara yang telah didapatkan dari hasil klasifikasi tersebut. Dia juga tidak menjelaskan lebih lanjut upaya advokasi terhadap Budi,usai dicopot dari jabatannya.
Ketua IDI itu hanya menegaskan bahwa pihaknya mendukung kebebasan berpendapat,termasuk di ruang lingkup akademik seperti yang dilakukan oleh Budi.
“Tapi dalam posisi kami di IDI,kami tentunya mendukung hal-hal yang berkaitan dengan sejawat kami dalam upaya untuk penyampaian penyampaian yang berkaitan dengan kebebasan berpendapat,kebebasan akademik gitu lho,” ungkap Adib.
Untuk itu,Adib berharap pihak rektorat Unair bisa segera memberikan keterangan resmi kepada publik soal polemik pencopotan tersebut.
Baca juga: Pemecatan Dekan FK Unair Diduga Tak Sesuai Statuta,Prof Budi Belum Tempuh Jalur Hukum
Dia juga mendorong adanya penyelesaian yang baik untuk kedua belah pihak terkait dengan persoalan saat ini.
“Perlu ada komunikasi dengan pihak rektorat supaya bisa mendapatkan penjelasan. Apakah memang hal-hal,isu-isu yang selama ini berkembang itu benar? Dan saya yakin dalam waktu dekat itu akan ada jawaban penyelesaian yang baik buat semuanya,” pungkas Adib.
Diberitakan sebelumnya,Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair),Prof. Budi Santoso resmi diberhentikan dari jabatannya pada Rabu,3 Juli 2024.
Budi dicopot dari jabatannya usai dirinya menyatakan penolakan terkait rencana Menteri Kesehatan (Menkes) untuk mendatangkan dokter asing ke Indonesia.
Rektorat Unair telah memberikan informasi terkait pencopotan Budi sejak Rabu pukul 10.00 WIB,tetapi ia mengaku baru menerima SK pencopotan tersebut sekitar pukul 15.00 WIB.
"Prosesnya (pencopotan),saya Senin dipanggil terkait dengan statment tidak setuju dengan dokter asing. Tentu akhirnya hari Rabu keluar SK-nya," ujar Budi dikutip dari Kompas.com,Kamis (4/7/2024).
Ketua Pusat Komunikasi dan Informasi Publik (PKIP) Unair Martha Kurnia Kusumawardani mengatakan,alasan pemberhentian Budi Santoso sebagai Dekan FK Unair dilakukan atas dasar kebijakan internal.