2024-07-21 HaiPress
JAKARTA,iDoPress - Seorang pemilik warung tegal (warteg) mengungkapkan,dengan uang Rp 7.500 bisa saja mendapatkan menu bergizi,tetapi tidak lengkap karena tak ada lauk atau protein hewani.
"Kalau cuma menu bergizi,ya,dari sayur mayur dapat karena kan dari kacang-kacangan,tempe,atau tahu. Tapi,enggak ada lauknya (protein hewani)," ucap Yani (45),pemilik warteg di belakang Polres Metro Jakarta Utara saat diwawancarai Kompas.com,Jumat (19/7/2024).
Yani mengatakan,dengan uang Rp 7.500,pembeli hanya mendapatkan nasi,sayur,serta gorengan saja sehingga gizinya tidak lengkap.
Sementara untuk membeli menu lengkap bergizi di warteg Yani,para pembeli setidaknya harus menyediakan uang sekitar Rp 15.000-Rp 20.000.
Baca juga: Pemilik Warteg: Rp 7.500 Cuma Dapat Nasi,Sayur,dan Gorengan
Dengan uang Rp 15.000,pembeli bisa mendapatkan menu nasi,telur,dan gorengan.
Sedangkan dengan Rp 20.000,pembeli bisa mendapatkan nasi,ikan atau ayam,dan gorengan.
Untuk anak-anak,kata Yani,supaya bisa mendapatkan menu bergizi lengkap minimal Rp 10.000.
"Sebenarnya,idealnya untuk anak-anak itu sebesar Rp 10.000 bisa diatur," terang Yani.
Dengan paket Rp 10.000,anak-anak bisa mendapatkan ayam,dan nasi meski porsinya dibuat lebih sedikit dari biasanya.
Sementara di warteg milik Ria (57) yang berada di kawasan Manggarai,Jakarta Selatan,anak-anak masih bisa mendapatkan lauk telur.
Baca juga: Tak Cukup Rp 7.500,Makan di Warteg dengan Menu Bergizi Rp 15.000
"Kalau Rp 7.500 buat anak dapat telur,ama sayur sop atau bayam,ama nasi. Tapi,nasinya disesuaikan ama porsi anak-anak," ucap Ria,Minggu (21/7/2024).
Dengan harga Rp 7.500 pakai lauk telur,kata Ria,untung yang ia peroleh sangat minim atau pas-pasan.
Sebagai informasi,belum lama ini Presiden terpilih Prabowo Subianto mengajak diskusi Ekonom Verdhana Sekuritas,Heriyanto Irawan,terkait program makan bergizi gratis.
Salah satu pembahasannya mengenai pagu anggaran sebesar Rp 71 triliun agar dapat digunakan secara maksimal dan menjangkau sebanyak mungkin anak-anak.
Menurut Heriyanto,opsi yang kemudian dimunculkan oleh tim sinkronisasi dalam diskusi adalah menurunkan alokasi biaya makan per anak,dari rencana Rp 15.000 menjadi Rp 7.500.
Baca juga: Warteg Nyerah bila Konsumen Beli Menu Rp 7.500
Dengan biaya Rp 7.500 dinilai bisa membuat lebih banyak anak Indonesia mendapatkan makan bergizi gratis.
Namun,pemangkasan anggaran makan bergizi gratis masih rencana dan belum secara resmi diputuskan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.