2024-07-26 HaiPress
JAKARTA,iDoPress - Partai Amanat Nasional (PAN) menilai,tarik menarik di internal Koalisi Indonesia Maju (KIM) dalam proses pencalonan di Pilkada serentak 2024,khususnya Pilkada Jakarta,adalah hal biasa.
Hal ini merespons pernyataan Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar,Idrus Marham bahwa gesekan atau tarik menarik di KIM soal pencalonan Pilkada sudah dikehendaki presiden terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra,Prabowo Subianto.
"Jadi biasa kalau sekarang hingar-bingar,tarik-menarik,kemudian mengajukan calon masing-masing itu biasa," kata Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto di Kompleks Parlemen Senayan,Jakarta,Jumat (26/7/2024).
Baca juga: Soal Dewa-dewa di Pencalonan Pilkada Jakarta,PKS: Makanya Enggak Usah Cawe-cawe!
Yandri menambahkan,pada akhirnya tarik menarik itu akan selesai ketika batas pendaftaran pasangan calon kepala daerah berakhir yakni sebelum 29 Agustus 2024.
Ia menjelaskan,KIM akan mengakhiri proses penentuan pasangan calon kepala daerah ketika syarat pengusungan calon oleh partai politik terpenuhi.
"Yang saya katakan tadi semua akan berakhir dengan sebuah keputusan yang tadi harus ada gubernur dan wakilnya,termasuk syarat 20 persen itu harus terpenuhi," ungkap Wakil Ketua MPR ini.
Di lain sisi,ia mengomentari tentang Partai Golkar dan Partai Gerindra yang memiliki pandangan masing-masing soal sosok yang tepat di Pilkada Jakarta.
Semisal,Golkar menilai mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil cocok di Pilkada Jawa Barat,sedangkan Gerindra ingin Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.
Baca juga: Demokrat Tak Paham Siapa Dewa-dewa di Balik Proses Pilkada Jakarta 2024
"Iya itu kan wacana seperti biasa. Kalau ada maunya di sini,maunya di sana kan," nilai Yandri.
Diberitakan sebelumnya,Idrus Marham mengakui bahwa ada gesekan di internal KIM soal siapa yang hendak diusung di pilkada. Sebab,masing-masing partai politik memiliki sosok yang ingin diusung.
Namun gesekan itu,menurutnya,justru dikehendaki oleh Prabowo Subianto.
"Dan sekali lagi semua proses ini memang kita dorong bahwa di KIM ada perdebatan konseptual. Dalam bahasa politik praktis ada gesekan-gesekan,dan inilah yang harus kita kehendaki dan ini juga dikehendaki oleh Pak Prabowo," kata Idrus dalam jumpa pers di kawasan Matraman,Jakarta Timur,Kamis (25/7/2024).
Prabowo,sebut Idrus,menilai bahwa perdebatan merupakan hal yang lumrah karena KIM berupaya tidak ingin mematikan demokrasi.
Menurutnya,Prabowo ingin proses penentuan calon kepala daerah di KIM tidak boleh hanya mengedepankan demokrasi prosedural,melainkan demokrasi substansial.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.