2024-08-05 HaiPress
JAKARTA,iDoPress - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dianggap masih ragu buat mengajukan kadernya,yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok),sebagai calon gubernur dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta 2024.
Salah satu penyebabnya karena kasus penistaan agama yang membelit Ahok di masa lalu.
Alhasil,sampai saat ini siapa sosok tokoh akan diusung oleh partai berlambang kepala banteng bermoncong putih itu di Pilkada Jakarta 2024 masih menjadi misteri.
"Yang menjadi keraguan di sini apakah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan akan berani mengajukan Ahok sebagai calon gubernur Jakarta mengingat ada catatan historis di masa lalu,di Pilkada Jakarta yang lalu,di mana Ahok pernah tersandung kasus dugaan penistaan agama," kata Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro saat dihubungi Kompas.com,Senin (5/8/2024).
Baca juga: Saat Ahok Bicara Pilkada Jakarta,Singgung Peluang PDI-P Dukung Anies...
Ahok divonis 2 tahun penjara karena terbukti bersalah melakukan penodaan agama atas pernyataan soal Surat Al-Maidah 51 saat berkunjung ke Pulau Pramuka,Kepulauan Seribu. Selama menjalani pidana penjara,Ahok mendapatkan remisi atau pengurangan masa hukuman sebanyak 3 bulan 15 hari.
Bawono mengatakan,langkah politik PDI-P di Pilkada Jakarta sangat dinantikan oleh berbagai pihak,termasuk partai-partai politik lain karena PDI-P salah satu partai dengan perolehan kursi terbesar ketiga di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jakarta.
Menurut Bawono,Ahok sebenarnya kader potensial dan masih bisa bersaing di Pilkada Jakarta karena mempunyai modal elektabilitas yang mumpuni.
Selain itu,Ahok juga dianggap memiliki pengalaman serta kapasitas cukup baik dalam memimpin Jakarta.
Baca juga: Manuver Golkar yang Insecure dengan Anies-Ahok di Jakarta: Sempat Dukung Jusuf Hamka,Kini Majukan RK
Akan tetapi,perkara penistaan agama yang pernah membelit Ahok nampaknya menjadi salah satu pertimbangan utama PDI-P buat mendorongnya bersaing di Pilkada Jakarta.
"Saya melihat ada keraguan itu dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan untuk mengusung Basuki Tjahaja Purnama sebagai calon gubernur Jakarta mendatang," ucap Bawono.
Di sisi lain,muncul skenario mengupayakan calon tunggal dalam Pilkada Jakarta.
Sebab partai-partai tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) berharap mereka bisa merekrut partai politik lain buat mendominasi dukungan politik menjadi KIM Plus,dan mengusung calon gubernur di Pilkada Jakarta mendatang.
KIM kemungkinan besar sepakat mengusung mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai bakal kandidat calon gubernur Daerah Khusus Jakarta.
Baca juga: Ahok: Secara Prinsip,PDI-P Sulit Dukung Anies di Pilkada Jakarta
Sebelumnya,wacana KIM Plus muncul setelah Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menyatakan,Pilkada Jakarta 2024 berpeluang hanya diikuti satu pasangan calon jika PKB memilih bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
Jazilul mengatakan,kemungkinan partai-partai politik bergabung menjadi satu kubu hanya untuk mendukung satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur terbuka lebar.