2024-08-08 HaiPress
JAKARTA,iDoPress - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan,pemerintah terus mengupayakan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Lebanon.
Retno menyebutkan,Kementerian Luar Negeri sudah menetapkan status siaga 1 untuk Lebanon.
"Dengan WNI kita yang ada di Lebanon,kita sudah tetapkan Lebanon sebagai siaga 1," ujar Retno di Kompleks Istana Kepresidenan,Jakarta,Kamis (8/8/2024).
"Sehingga upaya untuk melakukan atau komunikasi untuk melakukan evakuasi (WNI) sudah terus dijalankan," kata dia.
Baca juga: WNI di Inggris,Lebanon,dan Bangladesh Diminta Waspada,Ini Imbauan Kemenlu
Untuk diketahui,situasi di Lebanon belakangan semakin memanas seiring ketegangan antara Hezbollah dan Israel.
Terbaru,komandan tertinggi dan salah satu pendiri Hezbollah Fuad Shukr dikonfirmasi terbunuh dalam serangan Israel di selatan Beirut,Selasa (30/7/2024).
Menurut Israel,serangan itu diluncurkan sebagai aksi balasan atas tembakan roket Hezbollah yang menewaskan 12 orang di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel pada Sabtu (27/7/2024).
Sebelumnya,Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beirut mengimbau WNI di Lebanon untuk bersiap diri jika situasi semakin memanas.
Baca juga: Sejumlah Negara Minta Warganya Keluar dari Lebanon,Apa yang Terjadi?
Kepala Kanselerai KBRI Beirut Yosi Aprizal mengatakan,imbauan ini merupakan bentuk antisipasi jika situasi di Lebanon memburuk.
"Melihat perkembangan situasi,kami per 29 Juli 2024 mengimbau warga untuk bisa melakukan evakuasi mandiri,sebagai antisipasi apabila ke depan terjadi pemburukan kondisi yang akan sulit untuk keluar dari Lebanon," kata Yosi saat dihubungi Kompas.com,Jumat (2/8/2024).
Yosi menjelaskan,sejauh ini ada total 203 WNI di Lebanon.
Angka itu belum termasuk pasukan perdamaian Indonesia yang mencapai 1.232 orang,dengan rincian 1.232 pasukan di selatan Lebanon dan 119 orang bertugas di KRI Diponegoro.
Sementara,dari 203 WNI,sebanyak 14 di antaranya berada di wilayah rawan,yakni Lebanon selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.