2024-08-09 HaiPress
BOGOR,KOMPAS.com- DPRD Kota Bogor akan memanggil Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk meminta penjelasan terkait jebolnya plafon Masjid Agung pada Kamis (1/8/2024).
Anggota Komisi III DPRD Kota Bogor,Said Muhammad Mohan mengatakan,dewan ingin mengetahui detail kejadian dan anggaran dalam pembangunan masjid tersebut.
“Nanti tidak lama lagi untuk memanggil Dinas PUPR meminta penjelasan bagian yang ternyata ambruk itu masuk tahun anggaran mana,” ucap Mohan saat dihubungi Kompas.com,Jumat (9/8/2024).
Baca juga: Plafon Masjid Agung Bogor yang Jebol Diperbaiki,Pemkot Pastikan Aman untuk Ibadah
Komisi III akan mendalami apakah plafon yang ambruk ini termasuk dalam kegiatan pembangunan tahun 2024 atau proyek dari tahun sebelumnya.
Sebab,anggaran pembangunan Masjid Agung terus muncul setiap tahunnya.
Terakhir,pada 2024,Dinas PUPR mengajukan anggaran Rp 6 miliar untuk revitalisasi Masjid Agung.
“Masjid Agung pembangunannya parsial. Terkait bangunan yang ambruk kita mau dalami,apakah yang tahun ini,atau tahun 2023,atau tahun kapan,” ujar dia.
Selain meminta penjelasan dari Dinas PUPR,Komisi III juga akan mengusut peran konsultan pengawas yang seharusnya bertanggung jawab untuk memastikan semua spesifikasi dan kualitas material sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
“Kita juga akan pertanyakan kenapa dari konsultan pengawasnya juga tidak mengawasi terkait dengan spesifikasi,kenapa kok bisa sampai ambruk gitu,” ujar Mohan.
Sebelumnya,plafon area depan Masjid Agung Kota Bogor jebol pada Kamis (1/8/2024) malam.
Baca juga: Baru Diresmikan 5 Bulan Lalu,Plafon Masjid Agung Bogor Jebol
Padahal,masjid itu baru diresmikan pada Maret 2024.
Bendahara Umum DKM Masjid Agung Kota Bogor,Iyus Ryan mengatakan,penyebab jebolnya plafon karena talang dan pipa penampung terlalu kecil.
Kala hujan dengan intensitas tinggi turun pada Jumat lalu,pipa tidak dapat menampung volume air.
Harus diakui intensitas hujan kemarin itu cukup besar,lumayan. Penyebabnya itu karena gak nampung karena talang air serta itu paralon yang diameternya kecil dan harus diganti,” ujar Iyus saat ditemui di lokasi,Jumat (9/8/2024).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.