2024-08-14 HaiPress
JAKARTA,iDoPress - Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia (PPI) menyayangkan adanya 18 calon paskibraka puteri tingkat nasional yang lepas jilbab saat pengukuhan di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Selasa (13/8/2024) kemarin.
Ketua Umum (Ketum) PPI Gousta Feriza meminta Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) selaku pengelola dan penanggung jawab program Paskibraka memberikan klarifikasi.
"Tentunya BPIP selaku Pengelola dan Penanggung Jawab Program Paskibraka bersedia mengevaluasi semua kebijakan dan keputusan-keputusannya yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur Pancasila," kata Gousta dalam konferensi pers di Kantor PPI,Jakarta,Rabu (14/8/2024).
Baca juga: Jokowi Kukuhkan 76 Anggota Paskibraka yang Bertugas di IKN,Ini Daftarnya
Menurut Gousta,kejadian ini sudah menimbulkan gejolak di berbagai daerah.
Oleh karenanya,PPI Pusat memberikan sikap menolak tegas kebijakan yang melarang paskibraka puteri mengenakan jilbab.
Dia juga berharap,BPIP mengklarifikasi soal ini agar tidak menimbulkan kegaduhan publik.
"Kami,pengurus pusat meminta klarifikasi dari BPIP selaku penanggungjawab program kenapa hal ini bisa terjadi,dan kami harapkan ini adalah hal yang terakhir kali dan tidak ada lagi hal-hal seperti ini untuk upacara yang akan datang," ungkapnya.
Lebih lanjut,ia meminta pada saat Upacara Hari Kemerdekaan nanti semua paskibraka yang memang mengenakan jilbab tidak lagi diminta melepaskan jilbabnya.
"Yang biasa mengenakan hijab harus mengenakan hijab,tidak boleh lagi dihalang-halangi," ujarnya.
Baca juga: Mengenal Paskibraka: Sejarah,Tugas,Seleksi,dan Formasi
Dalam kesempatan itu,Wakil Sekjen PPI Irwan Indra menjelaskan kejadian ini baru pertama kali terjadi sejak tahun 2002.
Adapun penanggung jawab Paskibraka Nasional baru menjadi kewenangan BPIP sejak tahun 2022.
Tahun-tahun sebelumnya,penanggung jawab Paskibraka adalah Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Irwan selaku orang yang pernah menjadi pembina Paskibraka Nasional mengaku kaget dengan adanya larangan mengenakan jilbab terhadap calon paskibraka puteri tahun ini.
"2022 pindah ke BPIP juga masih belum ada hal yang seperti ini. Baru kemarin kami kaget di 2024 ini pada saat pengukuhan baru kelihatan," kata Irwan.
"Padahal ada 18 dari utusan provinsi yang sejak awal mereka datang mengenakan jilbab. Makanya teman-teman dari provinsi juga pada protes semua dan hari ini kita menyatakan sikap," sambungnya.
Kompas.com masih berupaya menghubungi BPIP dan pihak istana untuk meminta klarifikasi terkait hal ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.